Selasa, 05 Mei 2015

Kalau Jodoh Pasti Bertamu




Saat seorang pria memandangi mereka di atas pelaminan
Ah, bukan kecantikan wajah seperti itu yang dia cari
Bukan keelokan paras seperti itu yang dia kagumi
Melainkan apa yang telah mereka alami dan mereka lalui
Ijab qabul dan telah disahkannya pernikahan
Yang membuat mereka semakin bersinar untuk hidup berdampingan
Hingga menggelitik hati para tetamu yang masih terkukung kesendirian,
"Lalu waktuku kapan?"

Saat seorang wanita memandangi mereka di atas menjadi raja dan ratu sesaat
Ah, sebahagia itukah aku setelah menjalani akad
Bersenda gurau dengan tamu dan para sahabat
Menerima berbagai ucapan selamat
Bahkan mungkin tertempel amplop saat tanganku mereka jabat
Tapi, kapan status ibadah seperti itu melekat
Pada diri yang entah hingga kapan dicap "nikahnya telat"?

Sang pria dan sang wanita yang semula tampak sempurna
Mendadak menjadi pribadi yang tak berguna
Tak berguna manakala mereka sadar mereka tak akan mampu hidup sendiri
Tak berguna manakala tak ada kekasih halal yang bersedia mengiringi

Hingga mereka menyadari
Kesendirian harus diakhiri
Diakhiri tapi bukan menuruti nasehat para tetua yang berambisi
"Jodoh pasti bertemu!"
Melainkan untuk membuktikan bahwa bertemu saja belum cukup untuk jadi jodoh
Karena jodoh itu pasti bertamu, bukan sekedar bertemu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar